Tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila, kita selayaknya selaku warga negara mampu untuk memaknai Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup kita dalam mencapai kesejahteraan bangsa, keadilan bukan hanya sekedar narasi semu belaka melainkan perwujudan dari cita-cita luhur. Pancasila itu keberagaman, keberagaman yang dihormati dunia. Lalu bagaimana cara memaknai Pancasila ditengah pandemi covid-19, berikut penjelasannya lewat makna Pancasila per-sila.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa. Sebagian besar rakyat Indonesia adalah Muslim, dan kita percaya Allah adalah Tuhan kita yang telah menciptakan manusia dan kita adalah hamba-Nya. Segala yang terjadi adalah atas kehendak-Nya, termasuk mewabahnya Covid-19 di Indonesia. Namun, kita semua percaya bahwa dibalik musibah ini ada banyak hikmah yang dapat kita ambil dari berbagai segi kehidupan. Tempat ibadah yang ditutup sementara tidaklah membuat kita surut untuk menjalankan kewajiban terhadap Allah, namun sebaliknya perbanyak ibadah sunnah yang membuat kita semakin mendekat kepada Allah. Perkuat doa untuk keselamatan Negeri ini adalah hal yang penting dilakukan sebagai umat yang beragama. Doa yang tulus dan ikhlas akan membawa keberkahan untuk kita semua. Allah berfirman dalam Al-quran yang artinya:
“Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepadaKu akan masuk neraka jahannam.”(Q.S Al-Ghafir:60)
2. Kemanusiaan yang adil dan Beradab. Kita sebagai warga Negara Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang harus dijalankan. Kewajiban kita adalah berbuat baik kepada setiap orang dan menjaga Hak Asasi mereka serta memastikan orang-orang di sekitar kita mendapat perlakuan yang baik pula. Tidak ada deskriminasi, pengucilan, ataupun penghinaaan. Saudara, teman atau tetangga kita yang diduga terinfeksi virus atau sedang dalam masa karantina, bukanlah alasan bagi kita untuk menjauh dan memutuskan tali silahturahmi. Namun, dukungan moral adalah hal yang penting diberikan kepada mereka agar kembali sehat seperti dulu. Budaya tolong menolong adalah hal yang harus kembali dilestarikan di tengah pandemi ini agar tidak ada yang merasa terkucilkan di lingkungannya. Berikan pengertian dengan baik pula pada orang lain untuk tetap mentaati apa yang dianjurkan pemerintah demi kebaikan bersama. Saling memahami satu sama lain, saling menjaga dan memperhatikan adalah sikap yang juga penting untuk kembali dibudayakan.
3. Persatuan Indonesia. Kita adalah satu bangsa yang berarti satu keluarga. Menjunjung tinggi nilai persatuan untuk mencapai tujuan bersama harus kembali digaungkan. Bersatu melawan Covid-19 yang telah membuat banyak kerugian menjadi sesuatu yang harus dilakukan. Bukan sektor tenaga medis saja yang harus berperan dalam melawan penyakit ini. Namun semua lapisan masyarakat dari semua kalangan usia juga harus turut berperan. Sebagai pemuda, ambil bagian dalam tujuan kebaikan ini. Banyak cara yang bisa dilakukan, baik di rumah atau di lapangan.
Pentingnya sikap persatuan juga dijelaskan Allah dalam firmannya yang artinya:
“dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai …”(Q.S. Ali Imran:103).
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Kita mematuhi pemimpin adalah salah satu tugas seorang muslim. Sebagaimana yang disampaikan Allah dalam firman-Nya dalam surah An-Nisa ayat 59 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil Amri diantara kamu…”
Oleh karena itu, wajib bagi kita terutama umat muslim untuk mentaati apa yang menjadi peraturan pemerintah selagi itu merupakan kebaikan bersama. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengindahkan apa yang menjadi tata tertib pemerintah.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.Banyak orang yang merasakan dampak dari penyakit ini. Mereka yang mengalami kerugian, mestilah harus dibantu bersama-sama secara adil dan baik. Hal yang terkecil yang bisa dilakukan adalah membantu orang-orang yang di sekitar kita terlebih dahulu. Pastikan merak mendapatkan kecukupan dalam kebutuhan pokok. Tidak adil rasanya jika kita dapat makan dengan enak namun ada saudara atau tetangga kita yang merasa kekurangan. Kita pun harus adil kepada mereka dan jangan berbuat zholim.
Semoga kita bisa menerapkan semua sikap yang tercermin dalam sila pancasila agar tercipta negeri yang kita idam-idamkan dan mendapat rahmat dari Allah. Aamiin..
Wallahu A’lam.
Keren
BalasHapus