Ketika perang ahzab, salah satu perang yang membuat sahabat nabi lelah untuk berjihad Allah SWT SWT langsung memberikan firman-nya:
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَـنَّةَ وَ لَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَآءُ وَا لضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, Kapankah datang pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 214)
Dari ayat ini kita dapat mengambil hikmah bahwa ketika berdakwah kita akan mendapatkan 3 ujian
1. kemelaratan (ejekan,cacian dll)
2. penderitaan (deraan fisik)
3. guncangan (ketakutan yang sangat)
Ini pun terjadi pada nabi Musa AS, beliau ketika mendakwahi Firaun mendapatkan ujian.
1. Kemelaratan : bahwa nabi Musa gila, tidak tau Terima kasih.
2. Penderitaan: mengancam akan dipenjarakan
3. Guncangan: menakut-nakuti pengikut Musa agar berlepas diri nabi Musa
Maka, sebaik apapun seorang pendakwah tetap akan mendapatkan ujian sekalipun itu sekaliber nabi Muhammad SAW. Bahkan, Allah SWT saja kadang dicela oleh kaum tidak senang dengan dakwah.
Apapun itu, menurut saya sebenarnya tidak ada masalah. Karena, berada dijalan dakwah memang kadang nyawa taruhannya, tetapi bukankah muslim yang tidak mau berdakwah sama halnya dengan mayat bahkan lebih rendah dari mayat. Walaupun, ia hidup dan berjalan di muka bumi.
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَـنَّةَ وَ لَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَآءُ وَا لضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, Kapankah datang pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 214)
Dari ayat ini kita dapat mengambil hikmah bahwa ketika berdakwah kita akan mendapatkan 3 ujian
1. kemelaratan (ejekan,cacian dll)
2. penderitaan (deraan fisik)
3. guncangan (ketakutan yang sangat)
Ini pun terjadi pada nabi Musa AS, beliau ketika mendakwahi Firaun mendapatkan ujian.
1. Kemelaratan : bahwa nabi Musa gila, tidak tau Terima kasih.
2. Penderitaan: mengancam akan dipenjarakan
3. Guncangan: menakut-nakuti pengikut Musa agar berlepas diri nabi Musa
Maka, sebaik apapun seorang pendakwah tetap akan mendapatkan ujian sekalipun itu sekaliber nabi Muhammad SAW. Bahkan, Allah SWT saja kadang dicela oleh kaum tidak senang dengan dakwah.
Apapun itu, menurut saya sebenarnya tidak ada masalah. Karena, berada dijalan dakwah memang kadang nyawa taruhannya, tetapi bukankah muslim yang tidak mau berdakwah sama halnya dengan mayat bahkan lebih rendah dari mayat. Walaupun, ia hidup dan berjalan di muka bumi.
Komentar
Posting Komentar