Langsung ke konten utama

Postingan

3 jurus cobaan dakwah

 Ketika perang ahzab, salah satu perang yang membuat sahabat nabi lelah untuk berjihad Allah SWT SWT langsung memberikan firman-nya: اَÙ…ْ Ø­َسِبْتُÙ…ْ اَÙ†ْ تَدْØ®ُÙ„ُوا الْجَـنَّØ©َ Ùˆَ Ù„َÙ…َّا ÙŠَØ£ْتِÙƒُÙ…ْ Ù…َّØ«َÙ„ُ الَّØ°ِÙŠْÙ†َ Ø®َÙ„َÙˆْا Ù…ِÙ†ْ Ù‚َبْÙ„ِÙƒُÙ…ْ ۗ Ù…َسَّتْÙ‡ُÙ…ُ الْبَØ£ْسَآØ¡ُ Ùˆَا لضَّرَّآØ¡ُ ÙˆَزُÙ„ْزِÙ„ُÙˆْا Ø­َتّٰÙ‰ ÙŠَÙ‚ُÙˆْÙ„َ الرَّسُÙˆْÙ„ُ Ùˆَا Ù„َّØ°ِÙŠْÙ†َ اٰÙ…َÙ†ُÙˆْا Ù…َعَÙ‡ٗ Ù…َتٰÙ‰ Ù†َصْرُ اللّٰÙ‡ِ ۗ اَ Ù„َاۤ اِÙ†َّ Ù†َصْرَ اللّٰÙ‡ِ Ù‚َرِÙŠْبٌ "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, Kapankah datang pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 214) Dari ayat ini kita dapat mengambil hikmah bahwa ketika berdakwah kita akan mendapatkan 3 ujian 1. kemelaratan (ejekan,cacian dll) 2. penderitaan (deraan
Postingan terbaru

SEBERAPA PENTINGKAH LITERASI ITU?

 *SEBERAPA PENTINGKAH LITERASI ITU?* 🤔 Sadar gak kalau kita ini, masyarakat kita, sedang mengalami  kondisi darurat dalam literasi? Cirinya darurat literasi yang gampang dijumpai adalah makin rajin baca tulisan di medsos, berjam-jam lihat update status dan punya sikap reaktif, tetapi malah cenderung radikal saat lihat berita online yang tidak sepaham dengan aliran, keyakinan yang dipegang. 😓🙈🙈 ⬇ ⬇ ⬇ ⬇ ⬇ Hasilnya apa? Begitu mudah munculnya kata-kata kasar, memaki, menghina, nyinyir, anarkis, dan begitu mudah share hal negatif. 😒 Maka wajar aja hoax bertumbuh subur ditengah-tengah masyarakat macam kita ini lah yaaa.. Sekarang kita sadar atau enggak daya kritis kita makin hilang, daya analisis makin menumpul. Kita berubah jadi orang yang kaku dan keras kepala. Ngaku deh ngaku! 😜 Orang bicara kemana kita nanggepin apa. Gak nyambung gaes! Aneh bin ajaib yah, selalu aja ujung-ujungnya punya kesimpulan pada hal politik. #cepedeh Semakin kita cerdas dalam literasi da

Menjadi Manusia Baru dengan Mentoring (liqo')

"Selamat datang wahai pencari ilmu! Sungguh pencari ilmu dinaungi malaikat dengan sayap-sayapnya, kemudian mereka bertumpuk satu di atas yang lainnya sampai mencapai langit dunia karena kecintaan mereka kepada upayanya menuntut ilmu” (HR Ahmad, Thabrani, Ibnu Hibban, Hakim dan Ibnu Majah) Liqo’ dalam bahasa Arab berarti Pertemuan. Menurut istilah Liqo’ berarti pertemuan yang didalamnya secara garis besar diisi dengan aktivitas pengajian dan mendengarkan tausiyah atau nasihat dalam rangka menambah keimanan. Umumnya, kita bisa menemukan kegiatan Liqo’ ini di masjid dengan duduk membentuk “lingkaran” lesehan semacam kelompok diskusi. Karena membentuk lingkaran inilah, Liqo’ kadang juga disebut sebagai “Halaqah” yang artinya Lingkaran. Liqo’ juga biasa disebut sebagai mentoring. Umumnya istilah mentoring lebih  melekat pada kegiatan Liqo’ di tingkat SMP/SMA dan kadang juga di level perguruan tinggi yang difasilitasi oleh Lembaga dakwah setempat –mentoring juga diartikan seb

FUNGSI SEJARAH MENURUT AL-QUR'AN

MEMAKNAI PANCASILA DITENGAH PANDEMI COVID-19

Tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila, kita selayaknya selaku warga negara mampu untuk memaknai Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup kita dalam mencapai kesejahteraan bangsa, keadilan bukan hanya sekedar narasi semu belaka melainkan perwujudan dari cita-cita luhur. Pancasila itu keberagaman, keberagaman yang dihormati dunia. Lalu bagaimana cara memaknai Pancasila ditengah pandemi covid-19, berikut penjelasannya lewat makna Pancasila per-sila. 1. Ketuhanan Yang Maha Esa. Sebagian besar rakyat Indonesia adalah Muslim, dan kita percaya  Allah adalah Tuhan kita yang telah menciptakan manusia dan kita adalah hamba-Nya. Segala yang terjadi adalah atas kehendak-Nya, termasuk mewabahnya Covid-19 di Indonesia. Namun, kita semua percaya bahwa dibalik musibah ini ada banyak hikmah yang dapat kita ambil dari berbagai segi kehidupan. Tempat ibadah yang ditutup sementara tidaklah membuat kita surut untuk menjalankan kewajiban terhadap Allah, namun sebaliknya perbanyak ib

Mengenal sosok bapak pendidikan Indonesia

Dunia pendidikan akan selalu berterimakasih terhadap jasa tokoh pelopor pendidikan sejak zaman penjajahan Belanda. Beliau adalah Ki Hajar Dewantara. Perjuangan beliau saat zaman penjajahan Belanda adalah agar rakyat pribumi dapat memperoleh hak pendidikan seperti hak para priyayi maupun orang-orang Belanda. Perjuangannya inilah yang membuat beliau dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional dan hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ki Hajar Dewantara lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Nama kecil beliau adalah Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Di masa mudanya, Ki Hajar Dewantara aktif dalam organisasi sosial politik. Beliau selalu memberikan sosialisasi dengan tujuan menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya persatuan dan kesatuan berbangsa bernegara. Ki Hajar Dewantara mulai aktif dalam pendidikan ketika beliau diasingkan di Belanda. Dalam masa pengasingan, beliau belajar ilmu pendidikan hingga memperoleh gelas Europeesche Akte. Gelar ini m

MAKKIYAH DAN MADANIYYAH

      Makkiyah adalah ayat yang turun sebelum Nabi hijrah meskipun ayat tersebut turun di luar kota Makah, semisal di Mina, Arafah atau Hudaibiyah dan lainnya. Seperti ayat 3 surat al-Maidah, termasuk Madaniyah karena turun pada hari jumat di Arafah ketika haji wada’.  Madaniyah adalah ayat yang turun sesudah Nabi hijrah, meskipun ayat tersebut diturunkan di Badar, Uhud, Arafah atau Makah.(al-Zarqani, 1988: 194-195). Metode mengetahui makkiyah dan madaniyyah Cara mengetahui Makkiyah dan Madaniyyah diperoleh berdasarkan riwayat sahabat dan tabiin, karena nabi Saw tidak menjelaskan tentang hal ini, dan kaum muslimin ketika itu belum membutuhkannya, karena mereka menyaksikan wahyu dan turunnya al-Qur’an, menyaksikan tempat dan masa turunya serta sebabnya.    Hal ini juga didasarkan keterangan Abdullah bin Mas’ud ; “Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain-Nya, surat apa yang diturunkan dari kitab Allah kecuali aku yang paling mengetahui dimana diturunkan.” Al-Ja’bari berkata: Unt